Disusun
Oleh:
1. Bobby
Gustafyan (18111654)
2. Desty
Anjarsari (11111911)
3. Gerald
Terry Imanuel (13111031)
4. Maisaroh (14111257)
5. Muhammad
Fadjri (18111350)
6. Pietrajaya
Ramadhan (15111528)
7. Rizky
Tanurson Alam (16111197)
8. Tarmuji (18111092)
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis haturkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa perlindungan-Nya maka makalah ini
tidak dapat kami selesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam makalah
ini penulis menjelaskan tentang “Arti Penting Kepemimpinan Dalam Organisasi”
beserta dengan contoh peristiwa yang berkaitan dengan judul tersebut.
Penulis menyadari dalam
menyelesaikan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu disebabkan
karena keterbatasan waktu yang dimiliki penulis maupun sumber referensi yang digunakan.
Oleh karena itu mohon maaf jika makalah ini kurang sempurna. Tak lupa penulis
ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh anggota kelompok yang lainnya
yang telah membantu dalam penulisan serta penyelesaian makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat semoga
dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang memerlukannya. Jika terdapat kesalahan
kami selaku penulis memohon maaf atas keterbatasan yang kami miliki. Atas
perhatian dan pengertiannya kami ucapkan Terima Kasih.
Penulis.
Daftar Isi
Cover
……………................................…………………………………………
1
Kata Pengantar …………………………………………………………………. 2
Daftar Isi …………………………............……………………………….......... 3
Bab I – Pendahuluan
A.
Latar Belakang ……………..………………………………………………. 4
B.
Rumusan Masalah ……….………………………………………………… 4
C.
Tujuan …………….........……….………………………………………….. 5
Bab II –
Isi Makalah
A.
Pembahasan Makalah
1.
Pengertian ……………………...………………………………………….. 6
2.
Teori – teori Kepemimpinan
…….......…………………………………….. 7
3.
Tipe – tipe Kepemimpinan …......…………………………………………. 7
4.
Fungsi Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan ………..……………… 10
B.
Hubungan Dengan Peristiwa yang Baru Terjadi
…….……………………. 10
Bab III –
Penutup
A.
Kesimpulan ……………………………………………………………….. 13
B.
Kritik ………………………………………...…………………………… 13
C.
Saran ……………………………………………………………………… 13
Daftar Pustaka ………………………………………..……………………….. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia
adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dalam hidup manusia
selalu berinteraksi dengan sesame serta lingkungannya. Manusia hidup
berkelompok, baik dalam kelompok besar maupun kecil. Hidup dalam kelompok
tidaklah nudah, untuk menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota
kelompok haruslah saling menghormati dang menghargai. Agar terciptanya suatu
organisasi yang harmonis, maka manusia harus memiliki kelompok dalam suatu
organisasi tertentu. Kepemimpinan merupakan lokomotif organisasi yang selalu
menarik dibicarakan. Daya tarik ini didasari pada latar historis yang
menunjukkan arti penting keberadaan seorang pemimpin dalam setiap kegiatan
kelompok, dan kenyataannya bahwa seorang pemimpin dalam setiap kegiatan
kelompok merupakan sentrum dalam pola interaksi antar komponen organisasi
(Surya dan Akib, Usahawan bulan Nopember 2003:42). Lebih dari itu, kepemimpinan
dan peranan pemimpin menentukan kelahiran, pertumbuhan dan kedewasaan serta
kematian organisasi. Kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan
adalah faktor penting efektifitas pemimpin. Bila organisasi dapat
mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan,
kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-pemimpin yang efektif maka organisasi
tersebut akan maju dan mendapatkan simatik dari masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar
belakang yang telah dijabarkan di atas penulis merumuskan beberapa masalah yang
berkaitan dengan kepemimpinan dan arti pentingnya bagi suatu organisasi sebagai
berikut:
1.
Apa pengertian dari Organisasi, Pemimpin dan
Kepemimpinan ?
2.
Bagaimana syarat menjadi seorang pemimpin yang baik
?
3.
Bagaimana teori munculnya seorang pemimpin ?
4.
Apa saja tipe – tipe kepemimpinan itu dan cirri
khusus yang dimilikinya ?
5.
Contoh kasus apa yang terjadi saat ini dengan
pembahasan makalah ?
C. Tujuan
Dengan
ditulisnya makalah ini, penulis memiliki tujuan untuk:
1.
Mengetahui pengertian dari Organisasi, Pemimpin dan
Kepemimpinan
2.
Mengetahui syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik
3.
Mengetahui teori yang mendasari munculnya seorang
pemimpin dalam organisasi
4.
Mengetahui beberapa tipe kepemimpinan serta
pengertiannya
5.
Mengetahui dan dapat menganalisis arti penting
kepemimpinan dalam organisasi dan kaitannya dengan masalah yang baru saja
terjadi.
BAB II
ISI MAKALAH
A. Pembahasan Masalah
·
Pengertian
Organisasi adalah alat dari suatu
kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang atau lebih yang bekerja sama untuk
mencapai tuhuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dipilihlah
seorang pemimpin sebagai penggerak atau motivator dalam organisasi.
Pemimpin sendiri adalah seseorang
yang bertanggung jawab atas suatu organisasi dalam mencapai tujuan tertentu.
Syarat – syarat pemimpin yang baik adalah dapat mengembangkan kemampuan yang
dimiliki secara terus menerus dengan maksud agar tercapai tujuan tertentu,
walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat ideal
yang haru dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya
adalah:
a.
Memiliki pengetahuan yang luas dan berpendidikan
b.
Pemimpi yang baik adalah yang generalist yang baik
juga
c.
Kemampuan memimpin berkembang secara mental
d.
Selalu Ingin Tahu
e.
Bertanggung jawab, dapat dipercaya, tertib dan
teratur
f.
Dapat mengatur waktunya dengan baik
g.
Mampu menganalisis
h.
Memiliki daya ingat yang kuat, kebiasaan yang baik
dan kapasitas integrative
i.
Memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan
mendidik
j.
Memiliki pandangan yang personalitas dan
objektifitas
k.
Pragmatism
l.
Memiliki naluri dalam memutuskan prioritas
m.
Sederhana, berani, siap bekorban, berpikir terbuka,
tegas dan sebagainya.
Sedangkan Kepemimpinan adalah
proses dimana seseorang mampu mempengaruhi keputusan dan dapat memberi contoh
terhadap suatu golongan atau organisasi tertentu dikarenakan adanya kekuasaan
untuk mencapai suatu tujuan bersama.
·
Teori
– teori Kepemimpinan
Beberapa ahli manajemen
mungkin sudah mekemukakan bagaimana timbulnya seorang pemimpin dalam suatu
organisasi. Dan isi dari teori yang satu dengan lainnya pun tidak sama. Dari
bebrapa teori yang dikemukakan ada 3 yang sering dipelajari yaitu:
1.
Teori Genetic
Penganut teori ini
berpendapat bahwa seorang pemimpin memiliki bakat atau jiwa kepemimpinan sejak
ia lahir. Artinya jiwa kepemimpinan itu takdir dari Tuhan untuk menjadikan
seorang sebagai pemimpin. (Leaders are born and note made)
2.
Teori Sosial
Berbeda dengan teori
geneti yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah takdir, penganut teori ini
berpendapat bahwa semua manusa berhak menjadi pemimpin asalkan ia mau belajar
dan diberikan kesempatan untuk itu. (Leaders are made and note born)
3.
Teori Ekologis
Teori ini merupakan
gabungan sisi poditif antara teori genetic dan teori social, dimana seseorang
akan menjadi pemimpin yang baik apabila sudah ditakdirkan Tuhan dan memiliki
bakat untuk menjadi pemimpin, yang kemudian bakat-bakat tersebut dikembangkan
dengan cara belajar dan adanya kesempatan untuk menambah pengalaman dan
mengembangkan bakat tersebut.
·
Tipe
– tipe Kepemimpinan
Dalam menjalankan tugasnya sebagai
pemimpin organisasi seorang pemimpin memiliki beberapa tipe yang dapat dilihat
dari caranya bersikap dan memimpin serta menilai anggotanya dan cirri-ciri
khusus pada masing-masing tipe. Tipe – tipe tersebut ialah:
1.
Tipe Kepemipinan Otokrasi
Tipe kepemimpinan ini
selalu menganggap dirinya benar, egois dan menilai kepemimpinan adalah hak yang
diberikan padanya.
Cirri-ciri pemimpin ini
adalah:
a. Tidak
mau menerima pendapat ataupun kritikan dari orang lain
b. Memperlakukan
anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadinya
c. Selalu
menganggap organisasi adalah milik pribadinya
d. Dalam
mengatur anggotanya sering kali menggunakan ancaman dan paksaan.
Dari
cirri-ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang otokratis tidak dapat
menghargai hak-hak anggotanya dan sangat tidak cocok jika diterapkan sekarang
dimana perkembangan sudah mulai modern.
2. Tipe
Kepemimpinan Militeris
Yang dimaksud dengan
Tipe Kepemimpinan militeris disini tidak sama dengan pemimpin dalam dunia
militer, artinya seorang yang memimpin di dunia militer pun tidak semua
memiliki tipe kepemimpinan yang militeris.
Sifat-sifat pemimpin
yang mempunyai tipe kemimpinan yang militeris adalah:
a. Selalu
menuntut kedisiplinan yang tinggi
b. Anggota
harus patuh terhadap pemimpin
c. Tidak
menerima kritik dari anggota lainnya
d. Terlalu
formalitas dalam menjalankan tugasnya
Dari
sifat pemimpin yang bertipe militeris dapat dilihat bahwa tipe pemimpin yang
seperti ini bukanlah pemimpin yang ideal.
3. Tipe
Kepemimpinan Fathernalistik
Tipe ini selalu
menggunakan pendekatan kebapa-an yang sifatnya terlalu sentimental dalam
memerintahkan anggotanya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sifat umum pemimpin
tipe ini adalah:
a. Selalu
menganggap angootanya sebagai anak atau pun orang yang belum dewasa dan selalu
ingin melindungi anggotanya
b. Hampir
tidak pernah memberikan kesempatan untuk mengambil keputusan pada anggotanya,
sehingga terkadang tidak ada pelimpahan tanggung jawab untuk anggotanya
c. Anggota
tidak diberikan kesempatan untuk berpendapat atau mengembangkan ide kreatifnya
d. Beranggapan
bahwa hanya dirinya yang serba tahu.
Perlu
diakui terkadang suatu organisasi perlu memiliki pemimpin seperti ini. Tetapi
dilihat dari sifat negatifnya jelas pemimpin Fathernalistis kurang dapat
mengembangkan organisasi yang dipimpinnya.
4. Tipe
Kepemimpinan Karismatik
Tipe kepempinan ini
jelas sangat sulit untuk dijelaskan sifat-sifat atau karakteristik yang dimilikinya
karena Kharisma seseorang itu muncul alami dari dirinya sendiri. Yang dapat
diketahui adalah seorang pemimpin yang kharismatik mempunyai daya tarik
tersendiri terhadap dirinya sendiri ataupun organisasinya sehingga membuat
anggota dan orang lain simpatik.
5. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe
kepemimpinan, Tipe pemimpin yang Demokratis dianggap paling ideal dan yang
terbaik. Ini karena pemimpin yang demokratis selalu mendahulukan kepentingan
orang banyak (organisasi/umum) dibandingkan kepentingan dirinya sendiri atau
keluarga.
Beberapa cirri dari
tipe kepemimpinan yang demokratis adalah:
a. Selalu
berusaha untuk mengimbangi kepentingan pribadi dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi/umum
b. Senang
menerima saran, tanggapan ataupun kritikan yang membangun dari anggotanya demi
terwujudnya tujuan organisasi
c. Dapat
member maaf dan memaklumi ketidak pahaman anggotanya dalam bekerja serta tak
sungkan membantu anggotanya untuk maju tanpa mengurangi pengetahuan dan ide
anggotanya
d. Kerjasama
atau gotong royong menjadi prioritas utama dalam melakukan sesuatu guna
mencapai tujuan umum
e. Tidak
menganggap rendah atau bodoh anggotanya dan terbuka dengan anggotanya.
Dari
ciri-ciri diatas jelas sangatlah sulit untuk menjadi seorang pemimpin yang
demokratis, tetapi tidak ada salahnya jika ingin mencoba menjadi pemimpin yang
seperti ini.
·
Fungsi
Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan
Salah satu fungsi
pemimpin dalam organisasi adalah mengambil keputusan secara efektif dan
bertanggung jawab atas apa yang menyangkut dalam kewenangannya. Fungsi
kepemimpinan pada dasarnya menyangkut dua hal pokok, yakni:
a. Fungsi
Pemecah Masalah
Fungsi ini berkaitan
dengan tugas dimana seorang pemimpin mempunyai peranan yang kuat dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi dalam organisasi baik masalah yang
diakibatkan factor dalam maupun factor dari luar.
b. Fungsi
Sosial
Fungsi ini biasanya
berkaitan dengan pemeliharaan kelompok, dimana pemimpin harus bisa menjaga nama
baik setiap anggota kelompoknya.
B.
Hubungan
Dengan Peristiwa yang Baru Terjadi
·
Contoh Peristiwa atau kasus yang
berkaitan dengan kepemimpinan dalam berorganisasi.
Belum lama ini Partai
Demokrat kocar – kacir karena pengakuan dari salah seorang mantan Bendahara
Umumnya Muhammad Nazaruddin mantan yang menyebutkan bahwa banyak anggota dari
partai tersebut yang terlibat kasus korupsi Wisma Atlet. Nazaruddin yang juga terdakwa
kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games itu mengaku tahu banyak soal Anas
Urbaningrum (Ketua Umum DPP Partai Demokrat) tetapi tiap kali ditanya kasus apa
saja yang menjerat Anas, Nazaruddin enggan mengungkapnya sekarang. Selama ini
Nazaruddin kerap menuding Anas terlibat sejumlah kasus dugaan korupsi. Dia
mengatakan Anas menerima uang Rp 50 Miliar terkait proyek pembangunan pusat
olahraga, Hambalang, Jawa Barat dan mendapat uang Rp 80 Miliar dari dua proyek
PLN di Kalimantan dan Riau. Belakangan, Yulianis saat bersaksi di persidangan
mengungkapkan adanya aliran dana Permai Group senilai Rp 150 juta kepada Anas
Urbaningrum saat Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Yulianis juga
menyebutkan adanya dana Rp 100 juta ke Ansi Mallarangeng, yang juga mencalonkan
diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Denokrat. Selain itu, Yulianis mengungkapkan
adanya gelontoran uang Rp 30 Miliar dan 5 Juta dollar AS ke kongres Partai
Demokrat. Dalam kongres tersebut Anas terpilih sebagai ketua umum. Nazaruddin
juga sempat menyinggung masalah ini, katanya masalah ini adalah masalah
personal yang tidak ada kaitannya dengan Partai.
Berdasarkan kasus di
atas dapat digambarkan jika suatu organisasi/partai memiliki anggota yang
terseret kasus korupsi ataupun masalah lainnya yang merugikan partai/organisasi
maka seorang pemimpin harus tegas memberikan sanksi terhadap anggotanya
tersebut karena hal tersebut pastinya akan menghambat tujuan dari
organisasi/partai. Disini ketegasan pemimimpin sangatlah menentukkan, jika
pemimpin tersebut memiliki tipe kepemimpinan yang Fathernalistik bisa
diperkirakan pemimimpin tersebut tidak akan memberikan sanksi berat terhadap
anggotanya. Mungkin saja pemimpin bertipe kepemimpinan Fathernalistik ini akan
memaafkan anggotanya dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya.
Hal ini sangatlah tidak efektif, jika anggota yang merugikan partai/organisasi
terus menerus dimanjakan tentunya mereka sebagai anggota tidak akan berkembang.
Beda halnya jika pemimpin organisasi/partai tersebut memiliki tipe kepemimpinan
yang demokrtis, disini mungkin pemimpin tersebut akan melibatkan anggota
lainnya dalam pegambilan keputusan terhadap kasus korupsi yang melibatkan
anggota organisasi/partai. Meskipun melibatkan anggota lainnya tentu saja andil
terbesar dalam pengambilan keputusan berada di tangan pemimpin. Disini
seharusnya pemimpin bersikap objektif terhadap kasus yang menimpa anggotanya. Di
kasus lain jika seorang calon pemimpin melakukan jalan pintas dalam pemilihan
dirinya sebagai pemimpin organisasi/partai ini jelas tidak benar karena masa
depan organisasi/partai berada di tangan pemimpinnya, apabila pemimpinnya saja
melakukan cara pintas untuk mendapatkan kekuasaan bagaimana dia bisa memberikan
contoh yang baik kepada anggotanya. Seorang yang seperti ini tidaklah pantas
untuk dijadikan seorang pemimpin karena mereka tidak akan memimpin
organisasi/partai dengan baik, mereka cenderung mementingkan pribadinya sendiri
dibandingkan dengan kepentingan organisasi/partai. Jelas jika organisasi/partai
memiliki pemimpin seperti ini organisasi/partai tersebut tidaklah maju.
Oleh karena itu disini
pemimpin yang baik sangatlah penting untuk kemajuan partai. Bukan mereka yang lebih
mementingkan kepentingan pribadinya tetapi mereka yang menomor satukan
kepentingan bersama untuk mencapai tujuan umum organisasi/partai.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
dari pembahasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada bagian
penutup ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pemimpin
yang baik sangatlah diperlukan dalam suatu organisasi.
2. Tidak
semua tipe kepemimpinan itu baik dan cocok diterapkan pada suatu organisasi
tertentu.
3. Selain
di tangan anggota, masa depan organisasi bergantung pada pemimpin, hanya
pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan yang baiklah yang nantinya dapat
memajukan organisasi tersebut.
4. Pemimpin
bukanlah dictator, disini pemimpin hanyalah alat untuk memotivasi anggota lainnya
dalam mencapai tujuan tertentu.
5. Pemimpin
yang baik dapat menjadi contoh bagi anggotanya.
B.
Kritik
Dan Saran
Dari penjelasan yang telah
dijelaskan, maka diharapkan makalah ini dapat dimanfaatkan pembaca dalam memahami
tentang Arti Penting Kepemimpinan Dalam Organisasi. Selain itu penulis juga
menyarankan untuk menerapkan apa yang baik dari makalah ini dan juga
mengingatkan penulis apa yang dianggap pembaca kurang baik dari makalah ini. Makalah
ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu penulis menyarankan agar
makalah ini bisa disempurnakan baik dari cara penulisan maupun pada struktur pembahasan.
Daftar
Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar