1.
Ruang lingkup Ekonomi terdiri dari
METODOLOGI
EKONOMI
A. DEFINISI METODOLOGI
EKONOMI
Metodologi
ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari metode, umumnya metode ilmiah yang berhubungan dengan
ekonomi, termasuk prinsip tentang perkembangan ekonomi. Istilah "
metodologi " juga umum meskipun salah dan digunakan sebagai sinonim dari
" metode ".
Metodologi
ekonomi sering
disebut sebagai " the queen of social sciences ", ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Jan Timbergen pada masa setelah perang dunia II merupakan salah satu
pelopor ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori
ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model
general equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang
dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode
kuantitatif ini semua berkembang pesat hingga hampir semua makalah sekarang
menggunakan salah satu dari keduanya untuk analisisnya. Di pihak lain, metode
kualitatif juga sama berkembangnya terutama di dorong oleh keterbatasan metode
kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
B. MASALAH
POKOK EKONOMI
Masalah
pokok ekonomi ada tiga (3), yaitu:
- PRODUKSI, menyangkut masalah
usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
- KONSUMSI,
menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
- DISTRIBUSI, menyangkut kegiatan
menyalurkan barang dari produsen dari konsumen.
Pokok
masalah tadi diperluas oleh aliran ekonomi modern yaitu:
- (WHAT) Apa dan berapa?
Masalah
ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang / jasa yang perlu diproduksi
agar agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Contohnya:
-
apakah bahan makanan yang dipilih?
-
apakah pakaian,tempat tinggal atau jasa lain?
-
berapa banyak barang tersebut diproduksi?
- (HOW) Bagaimana?
Setelah
jenis dan jumlah barang dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah:
- Bagaimana barang tersebut dipecahkan?
- Bagaimana barang tersebut dipecahkan?
-
Siapa yang memproduksi sumber daya yang diperlukan?
-
Tekhnologi apa yang dibutuhkan
- (FORWHOM) Untuk siapa?
Setelah
pemecahan persoalan bagaimana memproduksi lebih lanjut adalah :
-
Untuk siapa barang tersebut diproduksi?
-
Siapa yang menikmati?
Untuk
memecahkan masalah tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal berikut :
1. Tradisi
dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat primitif
2. Insting
yang biasa oleh binatang
3. Perintah
yang dilakukan oleh masyarakat yang mana diktator berkuasa
4. Mekanisme
harga yaitu suatu proses yang terjadi di masyarakat dimana terjadi gaya
tarik menarik antara produsen dan konsumen di pasar input maupun
output.
C. PENGARUH
MEKANISME HARGA
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007telah
mengakibatkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya
beli masyarakat menurun. Banyak pihak yang mengatakan bahwa krisis hanya
terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu
diingat bahwa sebagian negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing
market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara
maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak pada
permintaan barang-barang dari negara yang sedang tumbuh (emerging countries).
Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja berbagai sektor usaha,
khususnya industri.
Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang
terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang
berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti
tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, meningkatnya suku bunga SBI,
inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin
bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa
indonesia sudah memasuki tahap recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak
faktor lain yang mempengaruhi sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan
ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada
umumnya dapat dijadikan barometer.
D. SISTEM
PEREKONOMIAN
Sistem
perekonomian adalah
sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan negara yang
dimilikinya baik terhadap individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya
dan bagaimana cara sistem ekonomi tersebut mengatur faktor produksinya. Dalam
beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki faktor produksi. Sementara
dari sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah.Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada diantara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi,sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari
cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian
terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur
faktor produksi dan alokasi faktor produksi. Sementara pada perekonomian pasar
(market economies), pasarlah yang mengatur faktor produksi dan alokasi barang
dan jasa melalui permintaan dan penawaran.
- Perekonomian Terencana (planned economies)
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana,yaitu: komunisme dan
sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang
mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan faktor produksi. Namun,
selanjutnya kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut
hanyalah sementara. Ketika perekonomian indonesia dianggap telah matang,
pemerintah harus memberikan hak atas faktor produksi itu kepada para
buruh.
Uni
soviet dan banyak negara Eropa timur lainnya yang menggunakan sistem ekonomi
ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietman,
dan RRC yang menggunakan sistem ekonomi ini. Negara-negara itu pun tidak
sepenuhnya mengatur faktor produksinya. China misalnya, mulai melonggarkan
peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya
sendiri.
- Perekonomian Pasar (market economies)
Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme
dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan dimana produsen dan
konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan. Sebagai
akibatnya, barang yang di produksinya dengan harga yang berlaku ditentukan oleh
mekanisme permintaan dan penawaran.
- Perekonomian Pasar Campuran (mixed market
economies)
Perekonomian pasar campuran adalah gabungan
antara sistem perekonomian pasar dan terencana.
Menurut Griffin, tidak ada satu pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan
perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan seperti negara Amerika Serikat. Meskipun
dikenal sangat bebas, pemerintah amerika serikat tetap mengeluarkan beberapa
peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi.
Misalnya
larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk dibawah umur, pengontrolan
iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan perekonomian terencana.
Saat ini, banyak negara-negara perekonomian blok timur yang telah melakukan
privitasi perubahan status perusahaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.
Perbedaan Ekonomi Mikro dan Makro
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu
ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaan ekonomi
makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi. Berikut
adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:
Ekonomi Makro
Ekonomi Makro, mengkaji mempelajari variabel-variabel ekonomi
secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel yang juga berdampak atas
beragam tindakan pemerintah tersebut, antara lain: pendapatan nasional,
kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ruang lingkup kajian ekonomi makro adalah usaha masyarakat dan
pemerintah dalam mengelola faktor produksi secara efisien. Landasan kajian
ekonomi makro adalah teori Keynes Ekonomi makro memusatkan perhatian pada usaha
masyarakat sebagai satu kesatuan untuk melakukan efisiensi dalam menggunakan
faktor-faktor produksi yang tersedia.
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup
kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari
bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana
harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa
selanjutnya.
Ruang lingkup kajian ekonomi mikro adalah produsen dan konsumen.
Tradisi berlandaskan teori Adam Smith. Ekonomi mikro dengan demikian memiliki
ruang lingkup pada produsen dan konsumen. Produsen dan konsumen tersebut dalam
dunia ekonomi yang nyata adalah individu-individu pada rumah tangga keluarga,
masyarakat, atau perusahaan.
Harga
Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang
tertentu saja).
Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat
(keseluruhan)
Unit analisis
Ekonomi Mikro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara
individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku
produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Ekonomi Makro: Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara
keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi,
pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
Tujuan analisis
Ekonomi Mikro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara
mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh
kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Masalah Pokok Ekonomi
dan Pengaruh Mekanisme Harga
Masalah Ekonomi Bagi Produsen Masalah pokoknya adalah masa
kelangkaan atau kekurangan sebagai akibat dari ketidak seimbangnya antara
kebutuhan masyarakat yang relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor produksi
yang tersedia dalam masyarakat yang relatif terbatas. Kegiatan ekonomi dalam
suatu masyarakat modern meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan
perdagangan. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce)
,Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak
semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu
masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan
diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa
yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat
diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada
(sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia dihadapkan pada berbagai
masalah. Hal ini dimungkinkan karena jumlah dan macam kebutuhan manusia tidak
terbatas. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi manusia dibedakan menjadi dua
macam, yaitu masalah bagi produsen dan konsumen.
Masalah ekonomi bagi produsen
Berikut masalah ekonomi yang harus dihadapi oleh produsen :
a. Barang apa yang harus diproduksi (what)
b. Bagaimana barang tersebut diproduksi (why)
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi (what for)
Masalah ekonomi yang dihadapi konsumen
Masalah pokok yang dihadapi konsumen adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas. Agar konsumen dapat memenuhi berbagai kebutuhannya maka konsumen akan menyusun skala prioritas. Adapun hal-hal yang mempengaruhi skala prioritas adalah tingkat pendapatan atau penghasilan, kedudukan seseorang, dan faktor lingkungan.
Pengaruh mekanisme harga
Krisis finansial global yang terjadi sejak akhir tahun 2007
telah menyebabkan perlambatan ekonomi global secara bertahap. Diperkirakan daya
beli masyarakat menurun. Banyak pihak mengatakan bahwa krisis hanya terjadi
pada negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Namun perlu diingat
bahwa sebagian besar negara yang kekuatan pasarnya sedang tumbuh (energing
market) menguasai 60% pangsa pasar ekspor ke Amerika Serikat dan negara-negara
maju. Karena itu, jika terjadi penurunan permintaan, pasti akan berdampak
terhadap permintaan barang-barang dari negara-negara yang sedang tumbuh
(emerging countries). Tentu hal ini akan berakibat pada menurunnya kinerja
berbagai sektor usaha, khususnya industri.
Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai memasuki tahap recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.
Harapan untuk segera terlepas dari himpitan krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir tahun 2007 nampaknya bukan merupakan sesuatu yang berlebihan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator ekonomi, seperti tingkat suku bunga perbankan yang terus menurun, menyesuaikan suku bunga SBI, inflasi yang semakin terkendali serta transaksi di bursa efek yang semakin bergairah. Kondisi tersebut setidaknya dapat ditangkap sebagai sinyal bahwa Indonesia sudah mulai memasuki tahap recovery atau kebangkitan. Memang masih banyak faktor lain yang mempengaruhi dan sekaligus menentukan tingkat prosentase pemulihan ekonomi dan tingkat suku bunga bank, inflasi serta kondisi bursa efek pada umumnya dapat dijadikan sebagai barometer.
Macam-macam Sistem Perekonomian
1. Sistem Ekonomi
Liberal
Sistem ekonomi Liberal adalah sistem ekonomi yang diuraikan oleh Adam Smith
yang mempunyai kaitan nya dengan “kebebasan individu” yang artinya memberikan
kebebasan individu untuk melakukan kegiatan ekonomi tanpa pembatasan yang
nantinya di tuntut agar dapat menghasilkan sesuatu yang baik yang dapat
menguntungkan negara. Negara yang menganut system ini adalah Amerika Serikat,
Uruguay, Parguay, Brazil dan Argentina.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal :
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal :
a) Semua sumber produksi adalah milik Negara
b) Masyarakat bebas memiliki sumber produksi
c) Barang produksi bermutu tinggi
d) Timbul persaingan antarmasyarakat dalam mencari laba.
Kebaikan dari sistem ekonomi liberal :
a) Dapat menumbuhkan insiatif dan ide masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
b) Setiap individu bebas memiliki sumber daya produksi
c) Timbul semangat persaingan untuk maju dalam kegiatan ekonomi pada setiap
masyarakat
d) Menghasilkan barang bermutu tinggi
Keburukan dari sistem ekonomi liberal :
a) Persaingan bebas yang tidak sehat antar masyarakat
b) Terjadi Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin
c) Banyak terjadi monopoli masyarakat
d) Pemerataan pendapatan yang sulit akibat persaingan bebas yang tidak sehat.
2. Sistem Ekonomi Sosialisme
Sistem ekonomi Sosialisme / komando adalah sistem ekonomi dimana peran serta masyarakat di dalam kegiatan ekonomi di batasi oleh pemerintah, pemerintah mengatur semua proses produksi, konsumsi, dan distribusi. semua faktor produksi adalah milik pemerintah dan apabila masyarakat ingin menggunakan factor produksi itu harus sepengetahuan pemerintah. Beberapa negara yang menganut system ini adalah; Prancis, Swedia, Norwegia danDenmark.
Ciri – ciri sistem ekonomi sosilisme / komando :
a) Faktor produksi dikuasai pemerintah
b) segala kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah
c) Tidak ada hak milik pribadi
d) Terjadi monopoli
Kebaikan sistem ekonomi sosialisme / komando
a) Pemerintah bertanggung jawab penuh pada kegiatan ekonomi
b) Distribusi barang dan pendapatan diatur oleh pemerintah
c) Mudah dalam pengendalian dan pengawasan
d) Jenis produksi dan Industri diatur oleh pemrintah
Keburukan Sistem Ekonomi Sosialisme / Komando
a) Hak milik perorangan tidak di akui kecuali barang – barang yang memang sudah di bagikan
b) Inisiatif, ide, dan kreasi masyarakat tidak berkembang
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang lahir
akibat gabungan dari sistem ekonomi liberal dan sosialisme. Kebaikan dan
keburukan dari sistem ini merupakan kesimpulan dari sistem ekonomi liberal dan
sosialisme . Tidak semua negara cocok dengan sistem ekonomi campuran ini.
Sistem ekonomi mcampuran merupakan sistem ekonomi yang merupakan alternative
paling baik dan berada di tengah-tengah dari sitem ekonomi liberalisme dan
sosialisme. Beberapa negara yang menganut sistem ini adalah; Afrika, Amerika
Latin dan Indonesia
Ciri - ciri sistem ekonomi campuran :
Ciri - ciri sistem ekonomi campuran :
a) Pemerintah mengatur secara langsung pemanfaatan factor produksi
b) Pemerintah membantu dan mengawasi kegiatan ekonomi
c) Faktor produksi adalah milik negara tetapi pemanfaatannya dilakukan oleh
masyarakat
dengan
Adapun sistem ekonomi yang timbul akibat perkembangan sistem ekonomi
liberalisme, sosialisme dan campuran. yaitu :
· Kapitalisme
adalah sistem ekonomi yang memberi kebebasan penuh kepada masyarakat untuk
melaksanakan kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi, distribusi barang.
Sistem ekonomi ini timbul akibat perkembangan sistem ekonomi liberal. Negara
penganut sistem ekonomi kapitalisme : Cina, Jepang, Korea.
· Komunisme
adalah sistem ekonomi dimana peran serta pemerintah sebagai pengatur seluruh
sumber kegiatan ekonomi. seseorang tidak di perbolehkan untuk memiliki
kekayaaan sendiri dan nasib seseorang bisa di tentukan oleh pemerintah Sistem
ekonomi ini timbul akibat perkembangan sistem ekonomi sosialisme / komando.
Negara penganut sistem ekonomi komunisme : Vietnam, Laos
· Merkantilisme
adalah sistem ekonomi yang mementingkan perdagangan Internasional untuk
memperbanyak aset suatu negara. negara penganut sistem ekonomi Merkantilisme :
Spanyol, Belanda, Inggris.
Sedangkan di Indonesia sistem perekonomiannya tergantung pada masa pemerintahanya.
-
Orde Baru ( Alm Bpk.
Soeharto) Sistem ekonomi Demokrasi
Sebenarnya pada masa ini Indonesia juga pernah juga memakai kebijakan ekonomi kapitalis yaitu sejak tahun 1966 seiring dengan dimulainya rezim orde baru. Akan tetapi sistem ini digantikan dengan sistem demokrasi karena dinilai tidak mensejahterakan rakyat, khususnya kaum buruh dan rakyat kecil. Barulah system ekonomi demokrasi diterapkan dimana Sistem ekonomi demokkrasi adalah sistem perekonomian nasional yang berdasarkan pada falsafah pancasila dan UUD 1945 yang bersaskan dari, oleh dan untuk rakyat yang bersifat kegotongroyongan.
Ciri- ciri sistem ekonomi demokrasi :
a) Masyarakat bebas memilih pekerjaan yang di hendaki
b) Hak milik perorangan di akui
- Reformasi ( Ibu Megawati Soekarno putri) Sistem ekonomi kerakyatan
Dalam sistem Ekonomi Kerakyatan ini yang diutamakan adalah rakyat kecil, yaitu buruh, tani, nelayan, dan UKM. Dalam sistem ini, khususnya dalam bidang produksi, yang ingin didorong maju adalah UKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Pertimbangannya, kenaikan sekian persen produksi oleh UKM hasilnya dapat dinikmati oleh sejumlah besar pengusaha kecil, sedangkan kenaikan yang sama oleh konglomerat hasilnya hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang kaya saja. Dengan demikian akan terbentuk pemerataan pendapatan yang lebih baik, dan kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin akan lebih menyempit. Cara yang relatif sama dengan proses yang berbeda akan diterapkan pula terhadap buruh, tani, dan nelayan.
2. Penentuan harga penawaran dan
permintaan terdiri dari:
Penawaran dan permintaan
Harga dari suatu produk
(P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat produksi pada harga tertentu
(yaitu penawaran: S) dan tingkat keinginan dari orang-orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu (yaitu permintaan:
D). Grafik ini memperlihatkan adanya peningkatan permintaan, dari D1 ke D2, seiring dengan
peningkatan harga dan kuantitas (Q) produk yang terjual.
Teori penawaran dan permintaan (bahasa
Inggris: supply and demand)
dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar,
antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan
permintaan digunakan untuk
menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting
untuk melakukan analisis ekonomi
mikro terhadap perilaku serta
interaksi para pembeli dan penjual. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi
berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam
suatu pasar yang kompetitif,
harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh
konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan,
yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari
permintaan atau penawaran.
Pengertian
penawaran
Penawaran
adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada
berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran:
·
Harga barang itu sendiri.
·
Harga sumber produksi.
·
Tingkat produksi.
·
Ekspektasi/perkiraan.
Pengertian permintaan
Permintaan
adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai
tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaan :
·
Harga barang itu sendiri.
·
Harga barang lain yang berkaitan.
·
Tingkat pendapatan.
·
Selera konsumen.
·
Ekspektasi/perkiraan.
Hukum Permintaan dan Penawaran
Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin
murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika
harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.
Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan)
sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli
mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi
penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual
atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi
juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai
pengganti barang yang harganya mahal.
Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila
harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan
berbunyi:
“Semakin turun
tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan
sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya
hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga
tidak berubah (dianggap tetap).
Hukum penawaran
Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan
semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran
menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat
harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
“Semakin tingi harga,
semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin
rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditwarkan.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang
memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
diantaranya:
- Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya. Contohnya: permintaan terhadap telepon genggam.
Pendapatan konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.
- Harga
barang/jasa pengganti
- Konsumen
akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah
untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat
Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen
cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi. Contoh lain:
untuk seorang pelajar bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia
akan cenderung untuk membeli pensil.
- Harga
barang/jasa pelengkap
- Keduanya
merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh: kompor
dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka
orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan
bakar gas.
- Perkiraan
harga di masa datang
- Apabila
konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa
datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang
dibelinya. Contoh: Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen memperkirakan
harga-harga sembako esok hari akan melambung tinggi, maka mereka akan
memborong sembako tersebut hari ini.
- Intensitas
kebutuhan konsumen
- Bila suatu
barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok
oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan. Contoh:
kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah
harga tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran,
diantaranya:
- Biaya
produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan
menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk menghindari
kerugian karena takut tidak laku.
- Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
- Harga barang pelengkap dan pengganti
Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan
memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang
pengganti karena harganya lebih murah.
- Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan. - Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan
tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya
produksi mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen
cenderung mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada
usaha lain.
- Tujuan dari
perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu
menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang
diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan
menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.
Penentuan Harga Keseimbangan
Dalam
ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibriumadalah harga
yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
Menentukan Keadaan Keseimbangan
Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan memecahkan
persamaan
permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau simultan
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan penawaran atau
Qd
= Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
Penentuan Harga Keseimbangan
(Eqilibrium Price).
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
0 komentar:
Posting Komentar